Senin, 05 Mei 2014

MAKALAH: Perkembangan Masa Prenatal dan Kelahiran pada peserta didik



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Secara biologis hidup itu di mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang sangat singkat, tetapi justru pada periode inilah di pandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli psikologi barat cenderung di mulai dari periode bayi yang baru lahir dan mengabaikan periode prenatal. Kemudian pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal.
Perkembangan manusia di mulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada pembuahan telur oleh spermatosoma. Bila spermatosoma laki-laki (sperma) memasuki dinding telur (ovum) wanita terjadi konsepsi dan terbentuknya zigot.
Karena itu, prenatal ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia tetapi juga merupakan periode yang sangat menentukan. Disini kami selaku penulis makalah akan mencoba untuk menjelaskan materi ini. Dalam penulisan kali ini kami akan membahas tentang tahap-tahap perkembangan prenatal, karakteristiknya dan faktor-faktor perkembangan prenatal. Selain itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan pada kelahiran diantaranya tahap-tahap pada kelahiran dan pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana tahap-tahap perkembangan masa prenatal?
2.      Seperti apa karakteristik pada masa prenatal?
3.      Apakah arti penting periode prenatal bagi perkembangan?
4.      Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal?
5.      Apa saja tahap-tahap yang terjadi pada kelahiran?
6.      Apakah pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pascalahir?

C.    TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah mengenai perkembangan masa prenatal dan kelahiran antara lain sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan masa prenatal
2.      Untuk mengetahui karakteristik pada masa prenatal
3.      Untuk mengetahui arti penting periode prenatal bagi perkembangan
4.      Untuk mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal
5.      Untuk mengetahui tahap-tahap pada kelahiran
6.      Untuk mengetahui pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pasca kelahiran
 
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Masa Prenatal
1.      Tahap-Tahap Perkembangan Masa Prenatal
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal atas tiga tahap perkembangan. Untuk lebih jelasnya ketiga tahap perkembangan periode prenatal ini berikut akan diuraikan masing-masing pada tahapnya.

a)      Tahap Germinal (Germinal Stage) (0-12 Bulan)
Tahap germinal yang sering juga disebut periode zigot, ovum atau periode nuthfah, adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan, yakni sejak terjadinya pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang di namakan dengan pembuahan (fertilization). Saat itu sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita (ovum) dan menghasilkan satu bentuk sel baru, yang di sebut zigot. Zigot ini kemudian membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan kecil, ysng di sebut blastokis. Setelah sekitar 3 hari, blastokis mengandung sekitar 60 sel. Tetapi, karena  jumlahnya semakin banyak, maka sel-sel ini semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigot yang asli. Pada saat terjadinya pembelahan, blastokis mengapung dan berproses di sepanjang tubafalopi.
Blastokis yang berisikan cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan penting. Blastokis ini juga di bedakan atas 3 lapisan yaitu, lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah. Dari lapisan atas berkembangan rambut, gigi, dan kuku; kulit lapisan luar (kulit ari) dan kelenjar-kelenjar kulit; panca indra dan sistem saraf. Dari lapisan tengah berkembang otot, tulang atau rangka, sistem pembuangan kotoran dan sistem peredaran darah, serta kulit lapisan dalam. Sementara itu lapisan bawah menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah, dan sistem pernapasan. Dalam waktu singkat plasenta, tali pusat, dan kantong amniotik juga akan terbentuk dari sel-sel blastokis. Setelah beberapa hari kira-kira seminggu setelah konsepsi blastokis menempel di dinding rahim. Blastokis yang telah tertanam secara penuh di dinding rahim inilah yang di sebut embrio.
b)      Tahap Embrio (Embriyonic Stage) (13-24 Bulan)
Tahap yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio, yang dalam psikologi islam di sebut tahap ‘alaqah, yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap embrio ini di mulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan, yang di tandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis. Tetapi, karena ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, maka bagian-bagaian tubuh embrio itu belum sepenuhnya terbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian, ia sudah terlihat jelas dan dapat dikenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal artinya proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai ke bagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung  serta organ-organ tubuh yang paling penting lebih dahulu berkembang dari pada lengan, tangan dan kaki. Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara proximodistal adalah proses pertumbuhan yang di mulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.
Disamping itu, dalam periode embrio ini, terdapat tiga sarana penting yang membantu perkembangan struktur anak, yaitu: kantong amniotic, plasenta, dan tali pusat. Kantung amniotic berisi cairan amniotic, suatu cairan bening tempat embrio mengapung dan berfungsi sebagai pelindung dari goncangan fisik dan perubahan temperatur. Plasenta adalah suatu tempat pada dinding peranakan dimana ibu mensuplai oksigen dan bahan-bahan makanan kepada anak dan anak mengembalikan sisa buangan dari aliran darahnya. Jadi, plasenta merupakan sarana penghubung antara ibu dan embrio.
Sementara itu, tali pusat adalah suatu saluran lembut yang terdiri atas pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan embrio dengan plasenta. Tali pusat ini terdiri dari tiga pembuluh darah besar, satu unuk menyediakan bahan makanan dan  dua untuk membawa sisa-sisa buangan ke tubuh ibu. Tali pusat ini tidak memiliki urat saraf, sehingga apabila di potong tidak akan menimbulkan rasa sakit.
Periode embrio ini juga di tandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem saraf. Hal ini terlibat bahwa pada umur 6 minggu embrio telah dapat di kenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar di bandingkan dengan bagian-bagian badan lain. Pada umur 8-9 minggu, perubahan janin semakin terlihat dengan jelas. Muka, mulut, mata, dan telinga sudah mulai terbentuk dengan baik. Lengan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah nampak pada tahap ini organ-organ seks juga mulai terbentuk. Demikian juga dengan otot dan tulang rawan mulai berkembang. Organ dalam, seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan ginjal, mulai terbentuk dan mulai berfungsi secara sederhana.
c)      Tahap Janin (Fetus Stage) (25 – 37 Bulan)
Periode ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut dengan periode fetus atau periode janin, yang dalam psikologi islam disebut periode mudhghah. Periode ini di mulai dari usi 9 minggu sampai lahir.
Setelah sekitar 8 minggu kehamilan, embrio berkembang menjadi sel-sel tulang. Dalam hal ini embrio memperoleh suatu nama baru, janin (fetus). Dalam periode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa  secara lebih proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki dan tangan terus meningkat secara substansial. Pada bulan ketiga, janin yang panjangnya kira-kira 3 inci dan berat kira-kira ¾ ons itu secara spontan sudah dapat menggerakkan kepala, tangan dan kakinya, serta jantungnya mulai berdenyut.
Menurut psikologi islam, setelah janin dalam kandungan itu genap berumur 4 bulan, yaitu ketika janin mulai terbentuk sebagai manusia, maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan peniupan ruh ke dalam janin tersebut, juga di tentukan hukum-hukum perkembangannya, seperti masalah-masalah  yang berhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakteristik, dan bakat), kekayaan, batas usia, dan lain-lain.
Dengan ditiupkan ruh oleh Allah SWT ke dalam janin tersebut, maka pada bulan keempat dan kelima ibu sudah merasakan gerakan-gerakan janinnya, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada saat ini panjang janin kira-kira 4,5 inci. Pada permulaan bulan ketujuh, panjang janin sudah mencapai kira-kira 16 inci dengan berat kira-kira 1,5 – 2,5 kg. Pada  saat ini ciri-cirinya sebagai manusia semakin terlihat, terutama ketika rambut atau bulu mulai menumbuhi kepalanya dan mulut mulai menonjol ke luar, bergerak-gerak, di buka dan ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu jarinya. Matanya juga mulai berkedip dan ia bisa menangis, meskipun matanya masih tertutup rapat. Pada bulan kedelapan, berat janin sudah mencapai kira-kira 2,5 – 3,5 kg dan mulai berkembang lapisan lemak badan yang berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kalahiran.
Riset terbaru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendengar atau responsive terhadap stimulus dari lingkungan eksternal, terutama sekali terhadap pola-pola suara. Dalam suatu studi mengenai kemampuan janin mereaksi atau merespon rangsangan eksternal, Dr. Seus’s meminta kepada ibu-ibu hamil untuk membacakan sebuah cerita anak-anak “the cat in the hat” dengan suara nyaring kepada bayi yang dikandungnya sebanyak dua kali sehari selama 6 minggu terakhir kehamilannya. Beberapa hari setelah kelahiran, bayi kembali diperdengarkan pada cerita yang sama dan sebuah cerita lain yang belum pernah diperdengarkan sebelumnya. Untuk membentuk cerita mana yang lebih disukai, bayi diberi sebuah dot yang dapat merekam setiap perubahan dan peningkatan atau penurunan interval waktu menyusun. Ternyata, perubahan kecepatan dan peningkatan menyusui terjadi pada waktu bayi mendengar cerita “the cat in the hat”. Tetapi hal demikian tidak terjadi pada waktu mendengarkan cerita baru. Jadi, bayi menunjukkan suatu piihan yang jelas berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal.



2.      Karakteristik Masa Prenatal
Meskipun relatif singkat, periode prenatal mempunyai enam karakteristik penting, masing-masing karakteristik mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama rentang kehidupan. Ciri-cirinya yaitu:
a) Pada saat ini sifat-sifat bawaan, yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya.
b) Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat perkembangannya bahkan sampai mengganggu pola perkembangan yang akan datang.
c) Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya dengan pembuahan.
d) Perkembangan dan pertumbuhan yang oral lebih banyak terjadi selama periode prenatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu. 
e) Periode prenatal merupakan masa yang  mengandung banyak  bahaya, baik  fisik  maupun psikologis.
f) Periode prenatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan.
3.      Arti Penting Periode Prenatal bagi Perkembangan
Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), ada empat  kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru di masa datang, yaitu:
a)      Penentuan Sifat Bawaan
Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu pertama, faktor keturunan membatasi sejauh mana individu dapat berkembang. Kedua, bahwa sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan, tidak ada cara tertentu untuk mengendalikan jumlah kromosom dari pihak ibu atau ayah yang akan diturunkan pada anak.
b)      Penentuan Jenis Kelamin
Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan selama hidupnya, yaitu pertama, mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka. Kedua, pengalaman belajar dengan jenis kelamin ditentukan olah jenis kelamin individu. Ketiga, sikap orang tua dan anggota-anggota keluarga penting lainnya terhadap individu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.

c)      Penentuan Jumlah Anak
Dalam peristiwa kelahiran ada yang hanya satu anak yang dilahirkan, namun sering juga terjadi kelahiran kembar.
d)     Penentuan Urutan Anak
Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya mempunyai pengaruh mendasar terhadap perkembangan selanjutnya. Orang tua umumnya mempunyai sikap, perlakuan dan memberikan peran yang spesifik sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarga. Hal ini berpengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak.

4.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal
Sebagaimana telah di jelaskan sebelumnya bahwa periode prenatal merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada periode-periode berikutnya. Selama periode prenatal ini, rahim merupakan lingkungan yang sangat menentukan perkembangan janin. Pada umumnya, kondisi rahim ibu itu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari setiap gangguan. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa janin tersebut secara absolut luput dari pengaruh-pengaruh luar. Pada uraian berikut ini akan di bahas beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal.
a.       Kesehatan Ibu
Penyakit yang di derita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis, seperti kencing manis, TBC, radang saluran kencing, penyakit kelamin dan sebagainya, dapat menyebabkan lahirnya bayi-bayi yang cacat. Demikian pula, bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan di sertai dengan gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza, gondok atau cacar, dapat merusak perkembangan janin. Bahkan, apabila ibu hamil terserang campak rubella (campak jerman), dapat di pastikan bahwa 60% kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat. Jika campak rubella menyerang pada 2 bulan pertama kehamilan, mengakibatkan kebutaan, ketulihan, kelainan jantung, kerusakan pada sistem saraf pusat, serta keterbelakangan mental dan emosional.
b.      Gizi Ibu
Faktor lain yang cukup mempengaruhi perkembangan masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang di peroleh melalui darah ibunya. Oleh karena itu, makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin dan karbohidrat untuk  menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang di lahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat. Suatu investigasi tentang ibu-ibu mendokumentasikan pentingnya peran gizi dalam perkembangan masa prenatal dan kelahiran. Ternyata, ibu-ibu yang makanannya paling buruk  cenderung memiliki anak yang beratnya paling rendah, kurang vitalitas, dan lahir prematur atau meninggal. Dalam investigasi lain, makanan tambahan yang di berikan kepada ibu-ibu yang kekurangan gizi selama kehamilan meningkatkan performa anak mereka selama 3 tahun pertama kehidupannya.
c.       Pemakaian Bahan-Bahan Kimia Oleh Ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dan mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik meupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolisme. Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga mempengaruhi janin.
Salah satu jenis obat yang mengandung bahan kimia yang membahayakan perkembangan janin adalah thalidomite. Pada orang dewasa, thalidomite tidak berdampak buruk. Tetapi, pada embrio, obat penenang itu sangat merusak. Kalau ibu menelan thalidomite selama dua bulan pertama kehamilan, dapat menghambat pertumbuhan lengan dan kaki janin.
Minuman yang mengandung alkohol juga merupakan zat lain yang dapat mempengaruhi perkembangan prenatal.  Wanita pecandu alkohol dan tetap meminumnya selama kehamilannya dalam frekuensi yang sering, kemungkinan besar akan melahirkan  bayi dengan gejala yang disebut “sindrom alkohol janin”, yaitu sekelompok keabnormalan yang tampak pada anak dari ibu yang banyak meminum alkohol selama kehamilan.
Keabnormalan itu meliputi cacat pada wajah, seperti hidung dan bibir bawah yang pendek.
Menghisap rokok oleh wanita hamil juga dapat berdampak buruk bagi perkembangan masa prenatal. Merokok selama kehamilan  dapat menyebabkan pengurangan bobot kelahiran, menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran premature, dan sindrom kematian bayi yang tinggi selama proses kelahian, serta penyesuaian diri yang buruk.
d.      Takhayul dan kenyataan di Indonesia
Di Indonesia banyak di permasalahkan mengenai pengaruh tingkah laku orang tua terhadap keadaan bayi yang akan di lahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu  atau keduanya benci sama seseorang, maka anaknya akan mirip dengan orang yang di benci tadi. Bila ayah atau ibu membunuh seekor hewan, misalnya ular, pada waktu ibu sedang hamil, anaknya akan mempunyai gambar mirip ular pada kulitnya. Hal-hal ini semua belum merupakam hasil pembuktian ilmiah, dari itu masih termasuk lingkup takhayul.
e.       Keadaan Dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini adalah karena ketika seorang ibu hamil mengalami ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam,  maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan darah.
Ibu yang mangalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau selama kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal di bandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Goncangan emosi  di asosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir dan cacat fisik.
f.       Sinar-X (X-ray) dan Kehamilan
Sinar-X adalah suatu radiasi berenergi kuat yang tergantung pada dosisnya, dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik, dan menimbulkan efek pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam perut ibu sensitif terhadap sinar-x karena sel-selnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat, dan berkembang menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan sinar-x pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa. Memang sebagian besar prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan. Namun sebagai langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar perlu, harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status kehamilannya harus berbicara kepada dokternya. Paparan radiasinya diukur dengan satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah penghitungan berdasarkan kerusakan biologis akibat paparan radiasinya. Radiasi sinar-x dengan kekuatan tertentu (sesuai dosis) dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik dan menimbulkan cacat pada bayi yang belum dilahirkan. Sinar-x sangat berbahaya terutama bagi sel yang membelah dengan cepat.

B.     Perkembangan Masa Kelahiran
Studi psikologi tentang kelahiran relatif baru dibandingkan dengan studi medis, studi psikologis tentang kelahiran lebih di fokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan pascalahir, kondisi lingkungan pra lahir, dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir. (Hurlock, 1978).


1.      Tahap-Tahap Kelahiran
Tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka ketika tahap pertama berlangsung kontraksi semakin sering yang terjadi setiap 2-5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inci sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke saluran kelahiran.
Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Pada setiap kontraksi ibu mengalami kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Waktu kepala bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit.
Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang paling pendek.

2.      Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Lahir
Kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pasca lahir:
a)    Jenis kelahiran
Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas empat jenis, kelahiran normal atau spontan, kelahiran dengan peralatan, kelahiran melintang, kelahiran pembedahan ceasar.
b)      Pengobatan ibu        
Obat-obatan yang digunakan ibu sebelum dan selama proses kelahiran dapat mempengaruhi kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin banyak obat yang diberikan pada ibu saat melahirkan, semakin lama dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir. Bayi yang lahir dari ibu yang memakan oxytocin cendurung mengalami penyakit kuning. Demikian juga kelahiran yang dipaksakan dengan dibantu oleh obat-obatan pembunuh rasa sakit, akan semakin banyak perawatan kesehatan diperlukan setelah kelahiran.
c)    Lingkungan pra lahir
Setiap kondisi dalam lingkungan pra lahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan tabel waktu yang normal akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pascalahir di bandingkan dengan kondisi lingkungan yang nyaman.
d)    Jangka waktu periode kelahiran
Lama rata-rata periode kelahiran 38 minggu atau 266 hari namun hanya sedikit bayi yang lahir tepat pada waktunya. Adakalanya bayi lahir lebih awal dan adakalanya lebih lambat dari waktu rata-rata tersebut. Bayi yang lahir lebih awal disebut prematur sedangkan bayi yang lebih lambat disebut posmatur.
Bayi yang lahir premature,(lahir sebelum waktunya) maupun yang berat lahirnya rendah dianggap sebagai bayi yang beresiko tinggi dan cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir tepat waktu atau lebih lambat. bayi posmatur biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pasca lahir dibandingkan dengan bayi yang normal sekalipun.
e)    Perawatan pasca lahir
Perhatian dan perawatan yang dilakukan ibu terhadap bayi yang baru dilahirkan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangannya. Bayi yang mendapat perhatian dan perawatan dengan baik cenderung lebih waspada, lebih aktif, dan lebih tanggap terhadap rangsangan luar dibandingkan dengan bayi yang kurang mendapat perawatan. Beberapa dokter rumah sakit meyakini bahwa periode singkat setelah kelahiran memiliki arti penting bagi perkembangan bayi oleh karena itu selama waktu ini, orang tua dan bayi perlu membentuk hubungan kedekatan emosional yang memberi landasan bagi perkembangan yang optimal pada tahun-tahum ke depan.
Bayi yang dipisahkan dari ibunya setelah lahir, dapat menyulitkan perkembangan ikatan. Menempatkan bayi yang baru lahir di sebelah tempat tidur ibunya dimaksudkan agar ibu segera dapat merespon dan memenuhi kebutuhan perawatan bagi anaknya. Disamping itu metode lain yang dilakukan adalah dengan meletakkan bayi yang baru lahir di atas perut ibu segera setelah lahir, dengan keyakinan bahwa penempatan itu akan mendorong ikatan emosional ibu dan bayi.


f)     Sikap orang tua
Hubungan baik orang tua dengan anak dapat membantu bayi dalam menyesuaikan diri dengan lingkuungan baru yang di alami setelah lahir. Demikian pentingnya kondisi atau sikap ibu terhadap penyesuaian diri bayi yang baru lahir, seorang ayah sangat dituntut dalam persalinan anak sebab kehadiran ayah dalam ruang persalinan, dapat memberikan dukungan dan kekuatan emosional bagi ibu pada saat melahirkan bayi. Disamping itu, dilihatkan dalam konteks psikologi Islam, pentingnya kehadiran ayah dalam ruang persalinan mempunyai kaitan erat dengan tanggung jawab pemberian pendidikan pertama, yakni menyuarakan lafadz adzan di telinga kanan dan khomat di telinga kiri pada  saat ia lahir.

























BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Tahap-tahap perkembangan pada masa prenatal dibagi menjadi 3 tahap perkembangan, yaitu tahap germinal, tahap embrio, dan tahap janin. Tahap germinal berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari pembuahan. Tahap embrio dimulai dari 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrio ini pertumbuhan terjadi dalam 2 pola yaitu, cephalocaudal dan proximodistal. Tahap janin dimulai pada usia 9 minggu sampai lahir. Dalam makalah ini juga dibahas mengenai 6 karakteristik masa prenatal. Selain itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal yakni, kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu, keadaan dan ketegangan emosi ibu, takhayul dan kenyataan di Indonesia,serta  X-Ray kehamilan. Perkembangan pada masa prenatal juga  memiliki arti penting dalam perkembangan anak seperti penentuan sifat bawaan, penentuan jenis kelamin, penentuan jumlah anak, penentuan urutan anak.
Pada masa kelahiran terdapat beberapa tahap; tahap pertama terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit. Tahap kedua di mulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1 ½ jam. Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan di buang. Tahap akhir inilah yang paling pendek. Ada beberapa kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pascalahir yaitu, jenis kelahiran, pengobatan ibu, lingkungan pra lahir, jangka waktu periode kelahiran, perawatan pasca lahir, dan sikap orang tua.


DAFTAR PUSTAKA
Desmita.2010.Psikologi Perkembangan.Bandung:Remaja Rosdakarya
http///ciri-ciri-pranatal.html
Mar’at Samsunuwiyati, 2010, “Psikologi Perkembangan”, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Rohman Abid, Diktat Tafsir (Tematik Psikologi),.
Hurlock, Elizabeth B.1980. “Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Kehidupan,”. Jakarta : Erlangga.
http://sugiyanto.students-blog.undip.ac.id/
http://psikologiunity.files.wordpress.com%2F2011%2F12%2Ftahap-pranatal.doc



Alasan Harus Mengonsumsi Makanan Halal dan Bergizi



Mengapa Harus Mengonsumsi Makanan Halal dan Bergizi ?
1.       Anjuran dari Allah kepada para Rasul dan kaum Muslim
Alasan yang terkuat mengapa kita harus memakan makanan yang halal adalah karena dianjurkan Allah kepada para Rasul-Nya dan kaum Muslim. Tercatat dalam al-Quran tentang perintah memakan makanan yang halal,di antaranya :”Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah. Jika hanya benar-benar kepada-Nya kamu menyembahnya” (QS al-Baqarah : 172); “Maka makanlah yang halal lagi baik, dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika hanya kepada-Nya saja kamu menyembah” (QS an-Nahl: 114); dan “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik, dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”(QS al-Maidah:88)
Mahasuci Allah yang telah dengan sempurna meletakkan ketentuannya. Dia mempersilakan agar hamba-hamba-Nya memakan rezeki yang baik dan menganjurkannya untuk mengiringinya dengan perintah takwa dan syukur. Tidak hanya dalam ibadah kepada-Nya, tetapi juga sampai ke hal-hal kecil, seperti sesuatu yang masuk ke mulut kita. Saya telah mengkaji sekilas tentang agama lain dan saya tidak menemukan adanya panduan lengkap tentang makanan yang boleh atau tidak diperbolehkan. Karena itu, selayaknya kita bersyukur sembari menjalankan ketentuannya demi kebaikan kita sendiri.

2.       Makanan yang tidak halal penyebab tidak terkabulnya doa
Siapa yang tidak ingin dikabulkan doanya? Apalagi Allah telah memberi jaminan bahwa siapa yang berdoa kepada-Nya akan dikabulkan. Karena itu, Dia Maha Dekat karena Dia Maha Penyayang. Dia Maha Pemberi karena Dia Maha Pemurah. Namun, mengapa kadang sudah dipanjatkan, sudah begitu tinggi rasa berharap kepada-Nya, dan sudah dialankan segala syarat dan rukun doa, tetapi doa tetap tidak mendapat tanda-tanda pengabulan dari-Nya.
Saat itulah kita harus bertanya ke dalam diri kita. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah makanan yang kita makan berasal dari jalan yang tidak halal. Rasulullah saw pernah mencontohkan seseorang yang telah menempuh perjalanan jauh. Rambutnya kusut dan masai. Lalu musafir ini menengadahkan tangannya ke langit dan berdoa dengan penuh harap, “Ya Allah, Ya Allah...” . “Bagaimana mungkin doanya akan diterima?”demikian tanya Nabi Muhammad saw. “Jika ia memakan makanan yang haram, minumannya pun minuman yang haram, serta pakaiannya pun didapat dengan jalan yang haram?”
Subhanallah...lalai dalam menjaga makanan telah membuat seseorang tidak dikabulkan doanya. Jagalah perut kita dari makanan haram walau setetes. Jagalah perintah-perintah-Nya karena sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits, sesungguhnya penjagaan Allah termasuk pengabulan doa dari-Nya. Jika kita ingin agar doa kita dikabulkan, kita harus berupaya untuk senantiasa dekat kepada Allah. Rasulullah saw bersabda, “Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya dia mendapati-Nya bersamamu. Apabila engkau memohon sesuatu, mohonlah kepada Allah. Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah”.(HR Tirmidzi)
Karena itu, marilah kita senantiasa menjaga aturan Allah agar penjagaan tersebut berbalas indah berupa penjagaan dari-Nya. Mahasuci Allah.

3.       Makanan akan membesarkan kita
Makanan adalah unsur yang sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Makanan tersebut akan bercampur dalam tubuh kemudian diproses dengan proses pencernaan yang rumit tanpa kita sadari. Makanan inilah yang  membuat kita bertahan hidup dari waktu ke waktu. Sebagai kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, makanan membuat kita tumbuh dan berkembang sejak kita kecil.
Betapa pentingnya kita mengonsumsi makanan  yang halal karena makanan halal tersebut akan memberikan berkah pada kita. Makanan jenis apapun yang mengalir dalam darah akan dihisap berupa sari-sari makanan oleh sel tubuh dan menjadi tenaga dalam kehidupan sekaligus ikut mempengaruhi cara berfikir kita. 

4.       Menjaga diri dan keluarga adalah amanah Allah
Text Box: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu ; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar ,keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS at-Tahrim[66]:6)Karena sayangnya Allah kepada kita maka kita diperintahkan untuk menjaga diri dan keluarga dari apa neraka. Caranya adalah dengan memasukkan makan yang halal dan baik ke dalam perut kita dan keturunan kita. Karena itu, sangat penting sekali bagi anda yng sudah berkeluarga,khususnya seorang istri untuk bertanya darimana uang yang diberikan sebagai jatah bulanan dari suami anda. Apakah diperoleh dengan jalan yang halal dan bersih? .
Allah Ta’ala berfirman pada QS at-Tahrim[66]:6,disamping kiri.
Sungguh setiap suap haram yang telah kita berikan kepada keluarga berarti kita mendorong keluarga kita selangkah ke neraka. Jika dalam hal-hal besar saja Allah telah memerintahkan untuk menjaga keluarga dari kesesatan maka dalam setiap suap yang kita dan keluarga kita makan, Allah menitipkan agar kita menjaga dari makanan haram. Sungguh, merujuk ayat diatas lebih baik berpuasa menahan lapar daripada makan dari jalan yang tidak benar.
Fungsi makanan tidak hanya sebagai penyedia tenaga untuk aktivitas, tetapi juga membantu mempertahankan kesehatan. Mari kita lihat satu persatu :
·         Makanan sebagai sumber energi.
Makanan yang mengandung karbohidrat akan berubah menjadi glukosa. Lemak akan diolah menjadi asam lemak. Protein akan diolah menjadi asam amino. Ketiga ini pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Namun, Allah Yang MahaLuasa memprioritaskan karbohidrat di atas lemak dan lemak diatas protein untuk digunakan terlebih dahulu sebagai sumber energi. Hal ini merupakan bentuk terencananya sistem tubuh kita. Jika kita kehabisan karbohidrat, sel lemak akan diurai(proses inilah yang biasanya dicari banyak orang untuk mencari berat badan yang ideal). Apabila sel lemak tidak juga mencukupi maka protein akan diurai.
·         Makanan sebagai sumber pembangun.
Di sini yang berperan penting adalah protein atau asam amino.  Perlu kita ketahui bahwa tubuh kita tersusun atas sel-sel yang tersusun atas asam amino. Sel-sel tersebut memiliki usia hidup tertentu. Disinilah proses tambal sulam dilakukan dengan sangat rapi. Selain itu sistem pertahanan tubuh kita menggunakan bahan baku asam amino sebagai kompenennya. Jika asupan protein kurang, selain sel-sel rusak tidak terganti, tubuh pun akan kehilangan daya tahan sehingga mudah terserang penyakit. Tidak perlu repot-repot membeli daging setiap hari. Tahu dan tempe yang harganya jauh lebih murah tidak kalah tinggi kandungan asam aminonya. Hanya saja , asam amino yang berasal dari hewan labih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan asam amino yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. 
·         Makanan sebagai pengatur tubuh.
Nutrisi seperti mineral dan vitamin akan berperan dalam proses metabolisme. Suatu proses oksidasi satu jenis makanan menjadi 200 kali lebih cepat dengan adanya vitamin B sebagai koenzim. Bayangkan jika satu proses oksidasi ini berlangsung secara bersamaan pada seluruh sel tubuh kita. Bayangkan pula jika ketiadaan vitamin B juga akan menyebabkan delay 200 kali lamanya dalam proses oksidasi satu tahap. Hal ini akan menambah panjang deretan keterlambatan proses oksidasi pada tahap berikutnya.
·         Sebagai supply energi.
Memakan makanan yang bergizi berarti memenuhi kebutuhan tubuh kita. Pemenuhan kebutuhan tubuh secara optimal akan membuat tubuh mampu bekerja secara optimal. Memakan makanan dalam jumah yang kurang menyebabkan tubuh tidak dapat belerja secara optimal. Kekurangan ini pada awalnya masih dapat ditoleransi tubuh. Secara otomatis, tubuh mempunyai suatu sistem kompensasi yang akan menggunakan cadangan dalam tubuh untuk memenuhi kebutuhan utama.
Namun, sistem kompensasi ini memiliki batasan waktu tertentu, setelah melewati batas waktu tertentu tubuh akan mengirim sinyal pada otak bahwa dia sudah kelebihan beban. Saat inilah tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda seperti perut sering perih, badan terasa lemah, dan perubahan tekanan darah. Saat inilah yang disebut dengan gejala malnutrisi muncul.
Jika membicarakan malnutrisi, yang terbayang dalam pikiran kita kebanyakan adalah kasus gizi buruk dan bayi-bayi yang terhambat pertumbuhannya. Memang benar, tetapi kelebihan gizi pun juga merupakan satu bentuk malnutrisi.
Malnutrisi dapat diartikan sebagai asupan gizi yang buruk. Hal ini bisa diakibatkan dari kekurangan atau kelebihan asupan makanan, pemilihan jenis makanan yang tidak tepat ataupun karena hal lain seperti adanya penyakit infeksi yang menyebabkan kurang terserapnya nutrisi dari makanan. Malnutrisi tidak hanya terjadi pada kaum yang tidak mampu dari segi ekonomi, tapi juga banyak kasus malnutrisi yang terjadi di perkotaan dengan pendapatan rata-rata yang cukup tinggi karena pola makan yang salah.
 Nah, apakah Anda siap menjaga diri dengan makanan halal dan bergizi???