Mengapa Harus Mengonsumsi Makanan Halal dan Bergizi ?
1.
Anjuran dari Allah kepada para Rasul dan kaum
Muslim
Alasan yang
terkuat mengapa kita harus memakan makanan yang halal adalah karena dianjurkan
Allah kepada para Rasul-Nya dan kaum Muslim. Tercatat dalam al-Quran tentang
perintah memakan makanan yang halal,di antaranya :”Hai orang-orang yang
beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu
dan bersyukurlah kepada Allah. Jika hanya benar-benar kepada-Nya kamu
menyembahnya” (QS al-Baqarah : 172); “Maka makanlah yang halal lagi baik, dari
rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika
hanya kepada-Nya saja kamu menyembah” (QS an-Nahl: 114); dan “Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik, dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”(QS al-Maidah:88)
Mahasuci Allah
yang telah dengan sempurna meletakkan ketentuannya. Dia mempersilakan agar
hamba-hamba-Nya memakan rezeki yang baik dan menganjurkannya untuk
mengiringinya dengan perintah takwa dan syukur. Tidak hanya dalam ibadah
kepada-Nya, tetapi juga sampai ke hal-hal kecil, seperti sesuatu yang masuk ke
mulut kita. Saya telah mengkaji sekilas tentang agama lain dan saya tidak
menemukan adanya panduan lengkap tentang makanan yang boleh atau tidak
diperbolehkan. Karena itu, selayaknya kita bersyukur sembari menjalankan
ketentuannya demi kebaikan kita sendiri.
2.
Makanan yang tidak halal penyebab tidak
terkabulnya doa
Siapa yang tidak
ingin dikabulkan doanya? Apalagi Allah telah memberi jaminan bahwa siapa yang
berdoa kepada-Nya akan dikabulkan. Karena itu, Dia Maha Dekat karena Dia Maha
Penyayang. Dia Maha Pemberi karena Dia Maha Pemurah. Namun, mengapa kadang
sudah dipanjatkan, sudah begitu tinggi rasa berharap kepada-Nya, dan sudah
dialankan segala syarat dan rukun doa, tetapi doa tetap tidak mendapat tanda-tanda
pengabulan dari-Nya.
Saat itulah kita
harus bertanya ke dalam diri kita. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah
makanan yang kita makan berasal dari jalan yang tidak halal. Rasulullah saw
pernah mencontohkan seseorang yang telah menempuh perjalanan jauh. Rambutnya
kusut dan masai. Lalu musafir ini menengadahkan tangannya ke langit dan berdoa
dengan penuh harap, “Ya Allah, Ya Allah...” . “Bagaimana mungkin doanya akan
diterima?”demikian tanya Nabi Muhammad saw. “Jika ia memakan makanan yang haram,
minumannya pun minuman yang haram, serta pakaiannya pun didapat dengan jalan
yang haram?”
Subhanallah...lalai
dalam menjaga makanan telah membuat seseorang tidak dikabulkan doanya. Jagalah
perut kita dari makanan haram walau setetes. Jagalah perintah-perintah-Nya karena
sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits, sesungguhnya penjagaan Allah
termasuk pengabulan doa dari-Nya. Jika kita ingin agar doa kita dikabulkan,
kita harus berupaya untuk senantiasa dekat kepada Allah. Rasulullah saw
bersabda, “Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya dia
mendapati-Nya bersamamu. Apabila engkau memohon sesuatu, mohonlah kepada Allah.
Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah”.(HR Tirmidzi)
Karena
itu, marilah kita senantiasa menjaga aturan Allah agar penjagaan tersebut
berbalas indah berupa penjagaan dari-Nya. Mahasuci Allah.
3.
Makanan akan membesarkan kita
Makanan adalah unsur yang sangat dibutuhkan
manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Makanan tersebut akan bercampur dalam
tubuh kemudian diproses dengan proses pencernaan yang rumit tanpa kita sadari.
Makanan inilah yang membuat kita
bertahan hidup dari waktu ke waktu. Sebagai kebutuhan dasar manusia yang harus
dipenuhi, makanan membuat kita tumbuh dan berkembang sejak kita kecil.
Betapa pentingnya kita mengonsumsi
makanan yang halal karena makanan halal
tersebut akan memberikan berkah pada kita. Makanan jenis apapun yang mengalir
dalam darah akan dihisap berupa sari-sari makanan oleh sel tubuh dan menjadi
tenaga dalam kehidupan sekaligus ikut mempengaruhi cara berfikir kita.
4.
Menjaga diri dan keluarga adalah amanah Allah
Karena sayangnya Allah kepada kita maka kita
diperintahkan untuk menjaga diri dan keluarga dari apa neraka. Caranya adalah
dengan memasukkan makan yang halal dan baik ke dalam perut kita dan keturunan
kita. Karena itu, sangat penting sekali bagi anda yng sudah
berkeluarga,khususnya seorang istri untuk bertanya darimana uang yang diberikan
sebagai jatah bulanan dari suami anda. Apakah diperoleh dengan jalan yang halal
dan bersih? .
Allah Ta’ala berfirman pada QS at-Tahrim[66]:6,disamping
kiri.
Sungguh setiap suap haram yang
telah kita berikan kepada keluarga berarti kita mendorong keluarga kita selangkah
ke neraka. Jika dalam hal-hal besar saja Allah telah memerintahkan untuk
menjaga keluarga dari kesesatan maka dalam setiap suap yang kita dan keluarga
kita makan, Allah menitipkan agar kita menjaga dari makanan haram. Sungguh,
merujuk ayat diatas lebih baik berpuasa menahan lapar daripada makan dari jalan
yang tidak benar.
Fungsi makanan tidak hanya
sebagai penyedia tenaga untuk aktivitas, tetapi juga membantu mempertahankan
kesehatan. Mari kita lihat satu persatu :
·
Makanan sebagai sumber energi.
Makanan yang mengandung karbohidrat akan berubah menjadi glukosa. Lemak
akan diolah menjadi asam lemak. Protein akan diolah menjadi asam amino. Ketiga
ini pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Namun, Allah Yang
MahaLuasa memprioritaskan karbohidrat di atas lemak dan lemak diatas protein
untuk digunakan terlebih dahulu sebagai sumber energi. Hal ini merupakan bentuk
terencananya sistem tubuh kita. Jika kita kehabisan karbohidrat, sel lemak akan
diurai(proses inilah yang biasanya dicari banyak orang untuk mencari berat
badan yang ideal). Apabila sel lemak tidak juga mencukupi maka protein akan
diurai.
·
Makanan sebagai sumber pembangun.
Di sini yang berperan penting adalah protein atau asam amino. Perlu kita ketahui bahwa tubuh kita tersusun atas
sel-sel yang tersusun atas asam amino. Sel-sel tersebut memiliki usia hidup
tertentu. Disinilah proses tambal sulam dilakukan dengan sangat rapi. Selain
itu sistem pertahanan tubuh kita menggunakan bahan baku asam amino sebagai
kompenennya. Jika asupan protein kurang, selain sel-sel rusak tidak terganti,
tubuh pun akan kehilangan daya tahan sehingga mudah terserang penyakit. Tidak
perlu repot-repot membeli daging setiap hari. Tahu dan tempe yang harganya jauh
lebih murah tidak kalah tinggi kandungan asam aminonya. Hanya saja , asam amino
yang berasal dari hewan labih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan asam amino
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
·
Makanan sebagai pengatur tubuh.
Nutrisi seperti mineral dan vitamin akan berperan dalam proses metabolisme.
Suatu proses oksidasi satu jenis makanan menjadi 200 kali lebih cepat dengan
adanya vitamin B sebagai koenzim. Bayangkan jika satu proses oksidasi ini
berlangsung secara bersamaan pada seluruh sel tubuh kita. Bayangkan pula jika
ketiadaan vitamin B juga akan menyebabkan delay 200 kali lamanya dalam proses
oksidasi satu tahap. Hal ini akan menambah panjang deretan keterlambatan proses
oksidasi pada tahap berikutnya.
·
Sebagai supply energi.
Memakan makanan yang bergizi berarti memenuhi
kebutuhan tubuh kita. Pemenuhan kebutuhan tubuh secara optimal akan membuat
tubuh mampu bekerja secara optimal. Memakan makanan dalam jumah yang kurang
menyebabkan tubuh tidak dapat belerja secara optimal. Kekurangan ini pada
awalnya masih dapat ditoleransi tubuh. Secara otomatis, tubuh mempunyai suatu
sistem kompensasi yang akan menggunakan cadangan dalam tubuh untuk memenuhi
kebutuhan utama.
Namun, sistem kompensasi ini memiliki batasan waktu
tertentu, setelah melewati batas waktu tertentu tubuh akan mengirim sinyal pada
otak bahwa dia sudah kelebihan beban. Saat inilah tubuh mulai menunjukkan
tanda-tanda seperti perut sering perih, badan terasa lemah, dan perubahan
tekanan darah. Saat inilah yang disebut dengan gejala malnutrisi muncul.
Jika membicarakan malnutrisi,
yang terbayang dalam pikiran kita kebanyakan adalah kasus gizi buruk dan
bayi-bayi yang terhambat pertumbuhannya. Memang benar, tetapi kelebihan gizi
pun juga merupakan satu bentuk malnutrisi.
Malnutrisi
dapat diartikan sebagai asupan gizi yang buruk. Hal ini bisa diakibatkan dari
kekurangan atau kelebihan asupan makanan, pemilihan jenis makanan yang tidak
tepat ataupun karena hal lain seperti adanya penyakit infeksi yang menyebabkan
kurang terserapnya nutrisi dari makanan. Malnutrisi
tidak hanya terjadi pada kaum yang tidak mampu dari segi ekonomi, tapi juga
banyak kasus malnutrisi yang terjadi di perkotaan dengan pendapatan rata-rata
yang cukup tinggi karena pola makan yang salah.
Nah, apakah Anda
siap menjaga diri dengan makanan halal dan bergizi???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar